Selayang Pandang Buya Hamka, Putra Indonesia Yang Mendunia

Muhammadiyah.or.id

Buya Hamka, atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah, adalah seorang ulama, sastrawan, dan pemikir Islam ternama dari Indonesia. Dia lahir pada tanggal 17 Februari 1908 di Desa Manjung Tanjung, Sumatra Barat, Indonesia. Hamka tumbuh dalam lingkungan yang religius dan mulai menempuh pendidikan Islam sejak dini di bawah bimbingan ayahnya yang merupakan seorang guru agama.

Setelah menyelesaikan pendidikan awalnya di pesantren lokal, Hamka melanjutkan pendidikannya ke Bukittinggi dan Padang Panjang. Pada tahun 1927, ia berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan agama di sekolah agama Islam yang lebih tinggi, dan pada saat yang sama, dia juga mulai mengejar minatnya dalam bidang sastra.

Selama di Jakarta, Hamka aktif dalam gerakan keagamaan dan pergerakan nasionalis. Dia terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui tulisannya dan juga berkontribusi dalam pembentukan organisasi-organisasi Islam di Jakarta.

Pada tahun 1938, Hamka pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan juga melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar. Di sana, dia mendalami ilmu agama Islam secara lebih mendalam. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Hamka kembali ke Indonesia pada tahun 1942 dan terlibat dalam gerakan kemerdekaan.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Hamka aktif dalam bidang pendidikan, agama, dan politik. Dia menjadi salah satu tokoh yang sangat dihormati dalam dunia Islam di Indonesia dan juga diakui sebagai salah satu sastrawan terbesar Indonesia.

Hamka terkenal karena karyanya yang beragam, termasuk buku-buku keagamaan, kisah-kisah fiksi, dan karya-karya sastra lainnya. Beberapa karyanya yang paling terkenal antara lain adalah novel "Di Bawah Lindungan Ka'bah", "Tafsir Al-Azhar", dan "Tafsir Al-Mishbah".

Selain sebagai penulis dan ulama, Hamka juga aktif dalam bidang pendidikan. Dia mendirikan beberapa institusi pendidikan Islam dan juga terlibat dalam pembentukan Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta.

Hamka meninggal dunia pada tanggal 24 Juli 1981 di Jakarta, meninggalkan warisan intelektual yang besar dalam dunia Islam dan sastra Indonesia. Karyanya terus dihormati dan dipelajari oleh generasi-generasi berikutnya.

Posting Komentar