Kisah Abu Mihjan, Sahabat Yang Bosan Dicambuk Karena Minum


Pexels/Osman Arabaci

Kisah Abu Mihjan adalah cerita yang penuh dengan pelajaran tentang keberanian, penebusan, dan keikhlasan dalam Islam. Berikut adalah kisah lengkapnya:

Abu Mihjan al-Thaqafi adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan keberaniannya. Namun, dia juga dikenal memiliki masalah dengan minuman keras, yang menyebabkan dia sering terjebak dalam masalah. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, Abu Mihjan ikut serta dalam pertempuran Qadisiyah melawan Kekaisaran Persia.

Sebelum pertempuran besar dimulai, Abu Mihjan tertangkap sedang minum arak, yang dilarang dalam Islam. Panglima pasukan Muslim, Sa’ad bin Abi Waqqas, memerintahkan agar Abu Mihjan dipenjara sebagai hukuman. Dia dikurung di sebuah tenda, diikat dengan rantai agar tidak bisa ikut bertempur.

Saat pertempuran memuncak dan pasukan Muslim berada dalam situasi genting, Abu Mihjan merasa sangat gelisah. Dia sangat ingin berpartisipasi dalam pertempuran dan membantu saudaranya. Dalam keputusasaan, dia memohon kepada istri Sa’ad bin Abi Waqqas yang menjaga tenda, untuk melepaskannya. Dia bersumpah bahwa jika dibebaskan, dia akan kembali ke tenda dan menerima hukuman setelah pertempuran berakhir.

Istri Sa’ad, yang tergerak oleh semangat Abu Mihjan, akhirnya membebaskannya. Abu Mihjan kemudian mengambil kuda milik Sa’ad yang terkenal gagah, dan pergi ke medan pertempuran dengan menyamar. Dia berperang dengan sangat gagah berani, membuat perbedaan besar dalam pertempuran dengan menyerang musuh tanpa henti.

Setelah pertempuran berakhir dan pasukan Muslim menang, Abu Mihjan kembali ke tenda seperti janjinya. Sa’ad bin Abi Waqqas merasa heran dengan kuda dan baju besinya yang dipakai dalam pertempuran, serta mendengar cerita tentang seorang prajurit yang berperang dengan sangat berani. Istrinya kemudian mengungkapkan bahwa prajurit tersebut adalah Abu Mihjan.

Sa’ad, yang sangat terkesan dengan keberanian dan komitmen Abu Mihjan, memutuskan untuk memaafkannya dan membebaskannya dari segala hukuman. Abu Mihjan pun berjanji untuk tidak pernah lagi menyentuh arak, dan dia menepati janjinya tersebut.

Kisah Abu Mihjan mengajarkan tentang pentingnya penebusan, kejujuran, dan keberanian. Meskipun dia memiliki kelemahan, dia menunjukkan bahwa seseorang dapat berubah dan memperbaiki dirinya melalui tindakan nyata dan pengorbanan. Dari kisah ini pula dapat didimpulkan bahwa kemaksiatan adalah salah satu penyebab kemunduran.

Posting Komentar